Astaghfirullahaladzim

Astaghfirullahaladzim, Keutamaan, Tulisan yang Benar dan Arti

Astaghfirullahaladzim adalah bacaan istighfar yang memiliki keutamaan dan sering diucapkan oleh setiap muslim dalam kehidupan sehari-hari. Istighfar adalah salah satu dzikir utama yang sebaiknya dirutinkan untuk membacanya. Istighfar artinya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

Daftar isi:

Istilah Bacaan Dzikir

Selain istighfar, dzikir-dzikir yang sering dilafalkan oleh setiap muslim memiliki istilah tertentu seperti:

Tahlil adalah sebutan untuk kalimat La ilaha illallah

Tasbih sebutan untuk kalimat Subhanallah

Tahmid adalah sebutan dari kalimat alhamdulillah

Takbir adalah sebutan kalimat Allahu akbar

Tarji’ untuk menyebut kalimat Inna lillahi wainna ilaihi raji’un.

Keutamaan Dzikir Astaghfirullahaladzim

Disebutkan oleh para ulama, salah satu dzikir yang sangat dianjurkan dan sudah masyhur dikalangan umat Islam adalah anjuran untuk rutin membaca istighfar atau astaghfirullahaladzim setelah selesai melaksanakan shalat wajib 5 waktu atau setidaknya bisa membaca istighfar dalam sehari sebanyak 100 kali.

Hal ini adalah sebagai bentuk ittiba’ kepada Rasul atau mengikuti apa yang telah Rasulullah contohkan sebagaimana disebutkan di dalam hadits nabi.

Banyak hadits Nabi SAW yang menjelaskan keutamaan tentang istighfar. Dikutip dari bincangsyariah.com berikut ini beberapa diantaranya hadits Nabi SAW tentang istighfar:

Hadits Pertama

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {الْاِسْتِغْفَارُ يَأكُلُ الذُّنُوْبَ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ الْيَابِسَ}.

 

Artinya: Nabi saw. bersabda, “Istighfar itu memakan dosa-dosa sebagaimana api melahap kayu bakar yang kering.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.

Hadits Kedua

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {كَثْرَةُ الْاِسْتِغْفَارِ تَجْلُبُ الرِّزْقَ}.

 

Artinya: Nabi saw. bersabda, “Memperbanyak istighfar itu menarik rezeki.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.

Hadits Ketiga

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {أكْثِرُوْا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ، فَمَنْ أَكْثَرَ مِنْهُ جَعَلَ الله لَهُ مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ}.

 

Artinya: Nabi saw. bersabda, “Perbanyaklah beristighfar, siapa yang memperbanyaknya maka Allah memberikan kelapangan untuknya dari setiap kesedihan dan kegundahan, dan Allah akan memberikan rezeki untuknya dari arah yang tidak terkira.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.

Hanya saja beliau menyebutkan beberapa hadis yang semakna dengan hadis tersebut yang diantaranya adalah riwayat imam Ahmad bin Hanbal dari sahabat Ibnu Abbas sebagaimana berikut.

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ.

 

Artinya: Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang memperbanyak istighfar maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan, jalan keluar dari setiap kesempitan, dan Dia memberikan rezeki untuknya dari jalan yang tidak terduga.”

Hadits Keempat

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ وَدَوَاءُ الذُّنُوْبِ الْاِسْتِغْفَارُ}.

Artinya: Nabi saw. bersabda, “Setiap penyakit itu ada obatnya dan obat-obatnya dosa adalah istighfar/meminta ampunan.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ad-Dailami dari sahabat Ali r.a.

Hadits Kelima

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لِكُلِّ شَيْءٍ حِلْيَةٌ وَحِلْيَةُ الذُّنُوبِ الْاِسْتِغْفَارُ}.

Artinya: Nabi saw. bersabda, “Setiap sesuatu itu ada perhiasannya dan perhiasan dosa-dosa adalah istighfar/meminta ampunan.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.

Hadits Keenam

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنِ اسْتَغْفَرَ غَفَرَ اللهُ لَهُ وَإِنْ كَانَ فَارًّا مِنَ الزَّحْفِ}.

Artinya: Nabi saw. bersabda, “Siapa yang meminta ampunan maka Allah akan mengampuninya meskipun ia lari dari peperangan.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.

Hanya saja, terdapat hadis lain yang semakna dengan hadis tersebut riwayat imam Abu-Daud, At-Tirmidzi, dan imam Al-Hakim dari sahabat Ibnu Mas’ud sebagaimana berikut.

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَ: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ ثَلاَثًا غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَ فَارًّا مِنَ الزَّحْفِ.

Artinya: Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang mengucapkan Astaghfirullahal ‘adzim alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih (Aku meminta ampunan kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri. Aku bertaubat kepadaNya) tiga kali, maka dosa-dosanya telah diampuni meskipun ia lari dari medan peperangan (di mana hal itu adalah termasuk dosa yang besar).”

Hadits Ketujuh

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إِذَا كَثُرَ عَلَى أَحَدِكُمْ الذُّنُوب فَلْيَطْلُبِ الْمَغْفِرَةَ بِالْاِسْتِغْفَارِ}.

Artinya: Nabi saw. bersabda, “Jika dosa-dosa salah satu dari kalian itu banyak, maka mintalah ampunan dengan beristighfar.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.

Hadits Kedelapan

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَا أَصَرَّ مَنِ اسْتَغْفَرَ وَإِنْ عَادَ فِى الْيَوْمِ سَبْعِيْنَ مَرَّةً}.

 

Artinya: Nabi saw. bersabda, “Tidak ada dosa yang menumpuk bagi orang yang meminta ampunan meskipun ia mengulanginya dalam sehari tujuh puluh kali.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Daud dan imam At-Tirmidzi dari sahabat Abu Bakkar As-Shiddiq r.a.

Hadits Kesembilan

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنِ اسْتَغْفَرَ بَعْدَ الذُّنُوبِ غَفَرَ اللهُ لَهُ فَهُوَ لَها كَفَّارَةٌ}.

Artinya: Nabi saw. bersabda, “Siapa yang meminta ampunan/beristighfar setelah melakukan dosa-dosa, Allah mengampuninya, maka istighfarnya itu melebur dosa-dosanya.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya. Hanya saja beliau menyebutkan hadis lain yang semakna dengan hadis tersebut riwayat imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Demi jiwaku yang berada dalam genggamanNya, seandainya kalian tidak berdosa maka Allah akan pergi kepadamu, dan sungguh datang suatu kaum yang berdosa lalu mereka meminta ampunan kepada Allah ta’ala maka Allah mengampuni mereka.”

Tulisan Astaghfirullahaladzim Arab, Latin dan Terjemahnya

Berikut ini adalah bacaan istighfar lengkap yang di dalamya terdapat lafaz Astaghfirullahaladzim arab dan artinya

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه

Latin : Astaghfirullahaladzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih.

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Beridiri Sendiri, dan Aku bertaubat pada-Nya.”

Bacaan Saiyyidul Istighfar

Sayyidul Istighfar adalah bacaan Istighfar yang paling utama. Sayyidul Istighfar kerap disebut penghulu istighfar.

Kemuliaan Sayyidul Istighfar dikabarkan melalui sejumlah hadits Nabi SAW seperti ditulis Imam Al-Bukhari dalam Kitab Al-Adab Al-Mufrad. Menurut riwayat yang berasal dari Syaddad bin Aus, orang yang membaca Sayyidul Istighfar akan menjadi penghuni surga.

Nabi SAW bersabda, “Penghulu istighfar adalah … (beliau kemudian membaca bacaan Sayyidul Istighfar). Barang siapa membacanya waktu sore lalu ia mati, maka ia akan masuk surga dan apabila membacanya di waktu pagi lalu mati, maka ia akan masuk surga pula.” (HR An-Nasa’i dan Ahmad. Al-Albani mengatakan hadits ini shahih).

Berikut ini adalah Bacaan Saiyyidul Istighfar beserta arti dalam bahasa Indonesia:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya: “Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau”

Kesimpulan

Dengan bacaan Istighfar artinya kita telah melakukan taubat secara lisan dengan memohon ampunan kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan ampunan dan meridhoi setiap langkah hidup yang kita lakukan. Amien.