Surat Al Anfal Ayat 1 sampai 10 banyak dihafalkan dan dibaca ketika seseorang menjadi imam. Al Anfal secara bahasa artinya Harta rampasan perang. Surat Al Anfal terdiri dari 75 ayat.
Surat Al Anfal Ayat 1 Sampai 10 Arab Latin dan Terjemah
Berikut ini teks lengkang Surat Al Anfal Ayat 1 Sampai 10 Arab, Latin dan terjemah dalam bahasa Indonesia.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Surat Al Anfal Ayat 1
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَنْفَالِۗ قُلِ الْاَنْفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Yas’alūnaka ‘anil-anfāl(i), qulil-anfālu lillāhi war-rasūl(i), fattaqullāha wa aṣliḥū żāta bainikum, wa aṭī‘ullāha wa rasūlahū in kuntum mu’minīn(a).
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, “Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul (menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya). Maka, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang mukmin.”
Surat Al Anfal Ayat 2
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ
Innamal-mu’minūnal-lażīna iżā żukirallāhu wajilat qulūbuhum wa iżā tuliyat ‘alaihim āyātuhū zādathum īmānaw wa ‘alā rabbihim yatawakkalūn(a).
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal,
Surat Al Anfal Ayat 3
الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۗ
Al-lażīna yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn(a).
(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Surat Al Anfal Ayat 4
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌۚ
Ulā’ika humul-mu’minūna ḥaqqā(n), lahum darajātun ‘inda rabbihim wa magfiratuw wa rizqun karīm(un).
Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.
Surat Al Anfal Ayat 5
كَمَآ اَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْۢ بَيْتِكَ بِالْحَقِّۖ وَاِنَّ فَرِيْقًا مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ لَكٰرِهُوْنَ
Kamā akhrajaka rabbuka mim baitika bil-ḥaqq(i), wa inna farīqam minal-mu’minīna lakārihūn(a).
(Peristiwa itu) sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan (berdasar) kebenaran meskipun sesungguhnya sebagian orang-orang yang beriman, itu tidak menyukainya.
Surat Al Anfal Ayat 6
يُجَادِلُوْنَكَ فِى الْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَاَنَّمَا يُسَاقُوْنَ اِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُوْنَ ۗ
Yujādilūnaka fil-ḥaqqi ba‘da mā tabayyana ka’annamā yusāqūna ilal-mauti wa hum yanẓurūn(a).
Mereka membantahmu (Nabi Muhammad) tentang kebenaran (Perang Badar) setelah nyata (bahwa mereka pasti menang) seakan-akan mereka dihalau pada kematian dan melihat (sebab kematian itu).
Surat Al Anfal Ayat 7
وَاِذْ يَعِدُكُمُ اللّٰهُ اِحْدَى الطَّاۤىِٕفَتَيْنِ اَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّوْنَ اَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُوْنُ لَكُمْ وَيُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمٰتِهٖ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكٰفِرِيْنَۙ
Wa iż ya‘idukumullāhu iḥdaṭ-ṭā’ifataini annahā lakum wa tawaddūna anna gaira żātisy-syaukati takūnu lakum wa yurīdullāhu ay yuḥiqqal-ḥaqqa bikalimātihī wa yaqṭa‘a dābiral-kāfirīn(a).
(Ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah milikmu, sedangkan kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah milikmu. Akan tetapi, Allah hendak menetapkan yang benar (Islam) dengan ketentuan-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya
Surat Al Anfal Ayat 8
لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُوْنَۚ
Liyuḥiqqal-ḥaqqa wa yubṭilal-bāṭila wa lau karihal-mujrimūn(a).
agar Allah menetapkan yang benar (Islam) dan menghilangkan yang batil (syirik), walaupun para pendosa (musyrik) itu tidak menyukai(-nya).
Surat Al Anfal Ayat 9
اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ
Iż tastagīṡūna rabbakum fastajāba lakum annī mumiddukum bi’alfim minal-malā’ikati murdifīn(a).
(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu Dia mengabulkan(-nya) bagimu (seraya berfirman), “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu berupa seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
Surat Al Anfal Ayat 10
وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى وَلِتَطْمَىِٕنَّ بِهٖ قُلُوْبُكُمْۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ࣖ
Wa mā ja‘alahullāhu illā busyrā wa litaṭma’inna bihī qulūbukum, wa man-naṡru illā min ‘indillāh(i), innallāha ‘azīzun ḥakīm(un).
Allah tidak menjadikannya (bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Makna dan Tafsir Surat Al Anfal Ayat 1 Sampai 10
Dikutip dari tafsirweb, berikut ini adalah makna dan tafsir dari Surat Al Anfal Ayat 1 sampai 10 dari kalangan ulama dan ahli tafsir:
Surat Al Anfal Ayat 1
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
1. Sahabat-sahabatmu bertanya kepadamu -wahai Rasul- tentang bagaimana cara pembagian ganimah (harta rampasan perang) dan siapa yang berhak menerima pembagiannya? Katakanlah -wahai Rasul- untuk menjawab pertanyaan mereka, “Harta rampasan perang itu adalah milik Allah dan rasul-Nya. Wewenang untuk mengelola dan membaginya ada di tangan Allah dan rasul-Nya. Kalian tidak mempunyai wewenang apa pun selain tunduk dan patuh. Maka bertakwalah kalian wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan perbaikilah hubungan yang rusak di antara kalian akibat sikap saling memutuskan hubungan dan saling bertolak belakang dengan membangun rasa saling menyayangi, menjalin hubungan (komunikasi), menunjukkan akhlak yang baik, dan saling memaafkan. Tetaplah taat kepada Allah dan taat kepada rasul-Nya jika kalian benar-benar beriman. Karena iman selalu mendorong seseorang untuk taat dan menjauhi maksiat.” Pertanyaan itu muncul sesudah perang Badar.
Surat Al Anfal Ayat 2
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Universitas Islam Madinah
2. Lalu Allah menjelaskan sifat-sifat dari orang-orang beriman:
Pertama, jika disebutkan nama dan sifat-sifat Allah di depan mereka, maka hati mereka menjadi takut karena tunduk pada keagungan-Nya dan takut siksaan-Nya serta berharap pahala-Nya. Hal ini karena mereka telah mengenal Allah dengan benar dan memuliakan-Nya dengan pemuliaan yang sesungguhnya.
Sifat kedua dari orang-orang beriman adalah jika dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah maka akan bertambah kuat keimanan mereka karena keyakinan mereka yang kokoh, kesegeraan mereka menjalankan amal sholih, dan keluasan ilmu yang mereka miliki. Ini merupakan dalil yang paling penting bahwa keimanan dapat berkurang dan bertambah.
Dan sifat ketiga adalah mereka senantiasa bertawakal kepada Tuhan yang telah menciptakan mereka dengan kekuasaancnya dan memelihara mereka dengan kenikmatan dari-Nya, sehingga mereka tidak berharap kepada selain-Nya, tidak menghadap kecuali kepada-nya, tidak meminta hajat kecuali dari-Nya, dan mereka mengetahui bahwa segala yang Dia kehendaki akan terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi.
Surat Al Anfal Ayat 3
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
3 Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dengan sempurna pada waktunya dan melengkapi rukunnya. Juga yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka dalam ketaatan
Surat Al Anfal Ayat 4
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
4. أُو۟لٰٓئِكَ (merekalah)
Yakni orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang disebutkan tadi.
هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ( yang beriman dengan sebenar-benarnya)
Memiliki keimanan yang sempurna, yang telah sampai pada derajat keimanan yang paling tinggi.
لَّهُمْ دَرَجٰتٌ(Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian)
Yakni derajat-derajat kebaikan dan kemuliaan surga yang sebagiannya lebih tinggi dari yang lain sesuai dengan keimanan dan amal shalih penghuninya.
Dan sifat derajat tersebut di sisi Allah yakni sebagai penambahan atas kemuliaan mereka.
وَمَغْفِرَةٌ (dan ampunan)
Atas dosa-dosa mereka.
وَرِزْقٌ كَرِيمٌ(serta rezeki (nikmat) yang mulia)
Dari keluasan karunia-Nya dan banyaknya kemurahan-Nya.
Surat Al Anfal Ayat 5
Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu keluar dari rumahmu dengan kebenaran meskipun sesungguhnya sebagian orang-orang yang beriman, itu tidak menyukainya
Surat Al Anfal Ayat 6
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
6 Mereka sebagian orang-orang mukmin membantahmu wahai Nabi tentang kebenaran sesudah nyata bahwa mereka pasti menang. Seolah-olah mereka merasa dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat sebab-sebab kematian itu. Seakan-akan mereka benar-benar akan mati, sebab mereka sangat ketakutan untuk berperang
Surat Al Anfal Ayat 7
Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H
7. keluarnya kaum muslimin pada mulanya untuk mencegat kafilah dengan besar quraisy yang dipimpin oleh abu sofyan yang sedang berangkat ke syam. Manakala kaum muslimin mendengar kepulangan kafilah tersebut dari syam, nabi mengajak para sahabat maka berangkatlah tiga ratus ditambah belasan orang dengan di lengkapi tujuh puluh unta yang mereka tunggangi secara bergiiran sekaligus untuk mengangkut perlengkapan mereka. Orang orang quraisy mendengarkan persiapan kaum muslimin tersebut maka merekapun keluar demi melindungi kafilah mereka dengan kekuatan pasukan, senjata, dan kuda dalam jumlah yang besar. jumlah mereka mendekati seribu prajurit. Allah menjanjikan kepada orang orang Muslim satu dari dua perkara. menguasai kafilah dagang atau memenangi peperangan. Kaum muslimin menyukai yang pertama karena minimnya persiapan mereka dan tentu tanpa peperangan yang berarti. akan tetapi Allah menginginkan dan mencintai perkara yang lebih tinggi daripada apa yang mereka inginkan. Allah ingin kaum muslimin memenangkan peperangan yang dihadiri oleh para pembesar atau tokoh quraisy Allah ingin menetapkan yang haq dengan kalimat kalimatNya dan memenangkan pengikutnya. ”dan memusnahkan orang orang kafir” yakni mengikis pengikut kebatilan dan menunjukkan pertolonganNya untuk kebenaran kepada hamba hambaNya yang sebelumnya tidak mereka duga.
Surat Al Anfal Ayat 8
Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 8
Juga, agar Allah memperkuat yang hak, kebenaran yang sempurna, yakni agama islam dan menghilangkan yang batil, yaitu syirik dan segala hal yang bertentangan dengan nilai-nilai islam, walaupun orang-orang yang berdosa, kaum musyrik dan musuh-Musuh islam itu tidak menyukainya. Begitulah kemenangan diraih oleh umat islam berkat pertolongan Allah. Kemenangan dalam peperangan itu melibatkan para malaikat. Para sahabat yang terlibat dalam perang tersebut diperintah; ingatlah ketika kamu nabi Muhammad memohon pertolongan kepada tuhanmu dengan diamini pasukan kaum muslim, supaya menganugerahkan kemenangan dalam perang badar, lalu diperkenankan-Nya bagimu seraya menyampaikan kepada seluruh anggota pasukan kaum muslim melalui dirimu bahwa, sungguh, aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut untuk mendukung dan terlibat perang bersama kamu.
Surat Al Anfal Ayat 9
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Universitas Islam Madinah
Disini Allah menjelaskan sebagian kenikmatan yang telah Allah berikan kepada orang-orang beriman pada Perang Badar, yaitu dengan menolong dan memenangkan mereka.
9. Allah berfirman kepada mereka: “Hai orang-orang beriman yang mengikuti Perang Badar, Ingatlah kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kalian ketika kalian akan menghadapi musuh, kemudian kalian sangat berharap kepada Allah agar menolong kalian. Ketika itu Rasulullah berdoa dan kalian mengamininya, kemudian Allah mengabulkan doa tersebut. Ini merupakan karunia dan rahmat Allah bagi kalian.
Dan salah satu bentuk dari pengabulan doa itu adalah Aku mengabarkan kepada kalian melalui lisan Rasulullah bahwa Aku akan menolong kalian dengan seribu malaikat yang turun dengan berduyun-duyun.
Surat Al Anfal Ayat 10
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan kami tidaklah mendatangkan bala bantuan pasukan tersebut, kecuali sebagai kabar gembira bagi kalian akan datangnya kemenangan, dan supaya hati kalian menjadi tenang, serta meyakini pertolongan Allah bagi kalian. Dan tidaklah kemenangan itu, kecuali dari sisi Allah, bukan dengan dahsyatnya serangan dan kekuatan kalian. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa dalam kerajaanNYa, Maha bijaksana dalam pengaturan dan syariatNya.
Penutup
Demikian penjelasan Surat Al Anfal Ayat 1 Sampai 10 dengan teks arab, latin dan terjemah dalam bahasa Indonesia serta makna dan tafsir dari para ulama. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.